ultraman, eh…..ultragirl ;)

Tak terasa, sudah ada 5 kaos  ultraman Hana. Hana???? yups. Hana. Bukan Umar. Ada kaos ultraman mebius biru, kaos ultraman next kuning, kaos ultraman cibi kuning, kaos trio ultraman putih dan…entah ultraman apa, setelan baju tidur butut lungsuran dari mas Umar. Pokoknya, kalau Hana pake baju selain 5 kaos ultraman itu, dia pasti “gatel” pengen mandi. Padahal bajunya baru dipake 1 atau 2 jam. Maksudnya pengen mandi adalah…pengen ganti baju pake baju ultraman itu. Kalau dia udah absen baju2 ultramannya….malam jam berapapun ibu harus menunjukkan keberadaan salah satu baju ultraman yang dengan paniknya dia teriakin: “baju dede hilang !! baju dede ada yang mencuri !! harus beli lagi!!”. entah itu di tempat cucian, jemuran atau setrikaan. Kalau udah pake baju ultraman, dia tuh bahagiaaaaaa banget. Keliatan binar di matanya (lebay…;)

Yups..yups…sejak mulai bisa main, Hana memang ngefans berat sama Mas Umal. Konsekuensinya, semua atribut mas Umar dia ikutin. Khusus untuk ultraman, meskipun sekarang mas Umar udah pindah ke lain hati- jadi suka Dragon Warrior, Hana justru baru jatuh cinta sama si Ultraman. Maka, kaset-kaset Barney-nya pun sekarang mulai kalah jumlah dibanding kaset ultramannya. Waktu mudik kemaren, dia gak mau gabung sama anak perempuan, walaupun ada sepupu yang seumuran. Maunya ikut gang-nya Umar….para anak laki-laki….

Engga bahaya gituh, anak perempuan dikasih mainan anak laki-laki dan dibolehin main sama laki-laki?  Nanti kalau dia jadi tomboy dan hilang sifat kewanitaannya gimana?

Tahun lalu, ibu juga masih ragu membiarkan, membelikan mainan boneka ultraman dan kaos ultraman serta “merestui” Hana main ciat-ciat sama mas Umar. Tapi sekarang ibu yakin…”it’s oke”. Apa yang membuat ibu yakin?

(1) Kata literatur, anak perlu diberikan kesempatan permainan yang tak mengacu pada salah satu gender saja. Biar anak mengeksplorasi segala macam pengalaman dan penghayatan, baik yang sifatnya feminin maupun maskulin. Maka, karena selain ibu membolehkan Hana beli pedang-pedangan ultraman, ibu juga membelikan mainan kasir-kasiran, boneka-bonekaan, masak-masakan, salon-salonan, dokter-dokteran,…dan Hana senang memainkan semuanya, maka it’s oke. Demikian pula dengan baju. Hana juga punya baju Hello Kitty dan pinky-girly…Yups, di rumah dia selalu pake kaos ultraman. Tapi kalau ke sekolah, dia mau pake kerudung…kalau jumat pake baju bebas, dia tak menolak pake rok, hem, n kostum “perempuan” 😉

(2) Om Wijnand (Dr. Wijnand Raaijmakers), kolega ibu dosen biopsikologi di Universitas Maastrich, tahun lalu menjelaskan penelitian mengenai gender ini. Karena ada perdebatan apakah stereotipe gender itu hasil rekonstruksi sosial atau biologis, maka ada sekelompok peneliti yang melakukan percobaan pada anak monyet. Para anak monyet, diberikan beragam mainan. Baik yang sifatnya  feminin maupun maskulin. Ternyata eh ternyata….si anak monyet jantan selalu mengambil mainan yang sifatnya konstruktif. Mobil-mobilan, lego….sedangkan si anak monyet betina, selalu mengambil mainan yang sifatnya feminin. Boneka, mainan bertekstur halus dan lembut…Penelitian itu mematahkan kubu yang mengatakan bahwa gender itu adalah rekonstruksi sosial/dikondisikan. Ibu juga pernah baca ada seorang ibu yang begitu ingin anaknya laki-laki, namun ternyata yang lahir perempuan. Ibu tersebut memperlakukan anaknya seperti laki-laki, selalu memberikan mainan laki-laki. Suatu saat, si ibu melihat anaknya sedang “mengeloni” si truk. Truk mainannya, oleh anaknya yang perempuan itu, diperlakukan sebagai bayi…diselimuti, dipeluk….Ini persis Hana…. kadang si ultraman di “eyong-eyong” sambil dikasih dotnya Azzam …”ssssttt…bayi ultraman mau bobo….jangan berisiiiik…” katanya.

Suatu saat ibu pernah “ngobrol” sama Hana.

Ibu        : “de, dede tuh laki-laki atau perempuan sih?”

Hana     : “perempuan….”

Ibu        : “kok kesukaannya ultraman? ”

Hana     : “iya yah…eh…dede teh laki-laki…laki-laki…”

Ibu        : “laki-laki kok pake anting….”

Hana    : (mau nangis)…jadi dede apa dong….? tapi dede gak mau main boneka barbie…”

Ibu       : “kalau menurut ibu, dede itu anak perempuan yang suka mainan anak laki-laki. gimana? ”

Hana   : (berbinar) “ya, bener….ibu pinter….bener bu, dede teh anak perempuan yang suka mainan anak laki-laki…”.

Yups…semoga ibu gak salah…ibu kadang membayangkan….mungkin ibu harus siap-siap kalau nanti de Hana ikut ekskulnya  pecinta alam, pendaki gunung….hehe….

Tapi ibu yakin, akan ada saat dimana de Hana lebih senang ngobrol sama Kaka….ke salon bareng ibu dan kaka…. bukankah de Hana yang sekarang ini sering “menghabiskan” lipstik ibu dan jalan-jalan pake sepatu ibu?

So, enjoy your life, my ultra girl …. and… be yourself….because you are unique, you are special….

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: