17. Hebatnya “Mantra” Ya Qowiyyu Ya Matiiiin

Mina, 8 dzulhijah 08.36 WAS

Alhamdulillah…sampailah kami disini, di Mina. Meskipun beberapa hari lalu sempet khawatir tidak bisa ikut tanazul jalan kaki ke Mina karena saya yang batuk flu dan mas sempet keseleo kakinya, Alhamdulillah dengan izin Allah kami bisa ikut.

Semalam, kami bangun sekitar jam 2-an. Maklum, kami yang sekamar ber-5 harus antri mandi besar, yaitu mandi ihrom. Setelah itu kami memakai “pakaian kebesaran” kami, yaitu pakaian ihrom.  Seperti yang sudah disepakati,  jam 6.15 tadi kami berkumpul serombongan untuk sholat sunnat ihrom bersama. Masing-masing kami membawa ransel berisi peralatan untuk di Mina dan Arafah selama 5 hari. Setelah doa bersama dan berniat haji, “labbaikallahumma hajjan”, kami pun diarahkan untuk turun dari hotel kami.  Sejak niat itu, larangan ihrom kembali berlaku. Teman-teman kami yang tidak ikut tanazul karena kondisi fisik, akan menunggu jemputan bis langsung ke Arafah, bermalam di sana. Jadi nanti malam kami akan “berpisah”, lalu bertemu saat wukuf.

DSC_0102Setelah siap bergerak, kami pun mulai berjalan. Diiringi gema talbiyah yang kami kumandangkan “Labbaik, Allahumma Labbaik Labbaik. laa syariika laka labbaik innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika laka …..” Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sungguh segala puji dan nikmat adalah milikMu, begitu juga seluruh kerajaan, tiada sekutu bagiMu”

 

….Haduuuuh….itu rasanya gimanaaaa gituh..pokonya perasaan ini gak pernah saya rasakan sebelumnya. Gabungan haru, takut, bahagia, harap…ah, campur aduk lah….

DSC_0107Suami istri saling bergandengan tangan, saling menjaga. Begitu masuk ke jalan besar, Allahu Akbar…. tak terbayangkan…tumpahan manusia berbaju putih dari segala penjuru menyatu menjadi satu luapan yang besar. Beragam bangsa, warna kulit, ras…tua, muda, bahkan tak jarang anak kecil; baik dituntun maupun digendong ayah-ibunya, semuanya menyatu bergerak bersama. Lantunan talbiyah yang dikumandangkan saling bersahutan benar-benar membakar semangat kami. Saking semangatnya, saya sampai sering lupa meneriakkan talbiyah dengan suara lantang, padahal perempuan disyariatkan bersuara talbiyah dengan pelan.

1,5 jam perjalanan non stop sudah kami lalui dari Mekah menuju Mina ini. Benar-benar tokcer “mantra” yang dibekalkan oleh pak Ustadz. Kemarin kami yang ibu-ibu sempat takut kalau kami gak akan kuat….Dan pak Ustadz mengajarkan kami untuk berdzikir menyebut asmaul husna: “ya qowiyyu ya matiiin” ….”Allah yang maha kuat dan maha kokoh” saat kami mulai lelah.

Sampailah kami disini, di maktab 72.

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: