Pahala yang didapat oleh haji mabrur: tidak hanya mendapatkan pengampunan dosa (seperti baru lahir dari rahim ibunya), tapi juga mendapat syurga dari Allah.
Syurga tak bisa kita bayangkan. Gambaran dalam Al-Qur’an hanya agar mempermudah kita, namun sebenarnya tak terbayangkan. Namun ada nikmat yang lebih besar, yaitu melihat Allah. Tapi akan lebih sempurna kalau nikmat itu bisa kita rasakan bersama keluarga kita. Bisa terjadi keluarga kita terpisah, ada yang di syurga ada yang di neraka. Kalaupun semua di syurga, bisa jadi tidak di level syurga yang sama.
Q.S. At Thuur ayat 21 : “Orang-orang yang beriman dan diikuti oleh anak cucunya (keturunannya) dengan keimanan, Kami perhubungkan (kumpulkan) kepada mereka anak cucunya itu dan tiadalah Kami kurangkan (pahala) amalan mereka sedikitpun. Tiap-tiap manusia tergadai (terikat) oleh usahanya masing-masing”.
Firman Allah tersebut menunjukkan anugerah Allah pada keturunan karena amal orang tua. Dengan demikian, orang tua menjadi pemberi syafaat bagi anak dan keturunannya dengan izin Allah. Ini merupakan kabar gembira bagi kita.
Sebaliknya, anak pun bisa menjadi pemberi syafaat bagi orangtuanya dengan izin Allah. Nanti akan ada orang-orang yang merasa heran kenapa kedudukannya lebih tinggi dari yang seharusnya. Allah menjawab : “Karena anakmu beristighfar untukmu”. Hal ini menunjukkan anugerah Allah pada orang tua akibat kesolehan anak.
Syaratnya:
Meninggal dalam keadaan iman-islam, baik kita dan anak-keturunan kita. Sepertinya mudah. Namun sebenarnya, tak ada jaminan bagi kita dan anak-keturunan kita wafat dalam kemadaan iman-islam. Itulah sebabnya minimal 17 kali sehari kita memohon ihdinassirotol mustaqiim.
Ada hal-hal yang kalau kita lakukan, bisa jadi kita keluar dari islam tanpa kita sadari . Kita harus hati2, karena “keluar dari islam” itu tidak harus murtad dan pindah agama.
Hal-hal tersebut disebut pembatal-pembatal keislaman; yaitu:
(1) (1) Syirik. Menyekutukan Allah.
2. (2) Memperolok Allah, mengejek Al qur an, mentertawakan ayat Qur an dan memperolok Rasulullah.
3. (3) Melakukan/belajar sihir, datang kepada dukun/paranormal, lalu percaya pada apa yang ia ucapkan.
4. (4) Meyakini bahwa islam sama baiknya dengan yang lain atau ada sistem yang lebih baik dari islam. Amalan hati lebih besar efeknya daripada amalan anggota tubuh. Kafir kecil: tidak bisa mengubah Undang-Undang tapi tetap meyakini bahwa sistem islam yang terbaik
5. (5) Meninggalkan sholat – diselisihkan oleh para ulama.
Anak-anak kita butuh doa dari kita. Doa orang tua mustajab.
3 doa yang mustajab tanpa ada keraguan :
1. (1) Doa orangtua untuk anak
2. (2) Doa orang yang safar
3. (3) Doa org yg didzalimi.
Org sholeh : dijaga keturunannya oleh allah.
Kalau menemukan orang yg jatuh pada nawaqilul islam (islamnya menjadi batal), kalau ia tidak tahu, semoga Allah memberikan “toleransi”. Oleh karena itu, jangan asal mengkafirkan. Tugas para ulama memberitahu. Tidak boleh menjudge dan mengatakan seseorang kafir. Ilmu yang benar tidak boleh membawa ke praktek yang salah.
Maksiat pada Allah ada 3 tingkatan:
1. Syirik
2. Bid ah
3. Maksiat
Kuliah Subuh @Nabawi, 5 November 2013
Recent Comments