Kalau ditanya sama yang sudah berhaji, pengalaman apa yang paling berkesan? Mungkin banyak yang akan menjawab… “pengalaman mabit di mina”.
Antrian kamar mandi untuk sekedar pipis yang bisa mencapai puluhan orang, tenda-tenda yang spacenya terbatas (di malam ketiga, saya tidak bisa tidur telentang karena ruangnya gak cukup. Jadi kami harus tidur menyamping, kalau mau telentang harus gantian), udara super panas (si ac bagai tak berfungsi), tak adanya personal space….makan yang lauknya tak berasa…Gak akan ditemui pengalaman seperti itu kecuali mungkin kalau kita dapat musibah sehingga harus hidup di pengungsian.
Tapi….kalau dinikmati, apalagi dengan kebersamaan, suasana yang secara objektif menyengsarakan itu bisa jadi hepi secara subjektif. Bersyukur teman-teman yang dekat dengan saya orangnya asik-asik. Jadi don’t worry be happy hehe…
Ada satu pengalaman lucu yang tak akan saya lupakan. Begini ceritanya…karena kamar mandi cukup jauh letaknya dari tenda saya, maka kalau cuman untuk wudhu saya suka males…biasanya saya wudhu pake air Aqua aja…saya selalu nandon air zamzam di botol-botol Aqua. Air zamzam ini bisa kita temui di pinggir-pinggir jalan di Mina ini. Nah, suatu siang, menjelang Dhuhur saya akan wudhu. Kebetulan air zamzam saya habis. Tak begitu jauh dari tenda, saya melihat ada beberapa kran air. Bersama seorang teman, kami menyangka itu adalah kran untuk air wudhu. Kami coba putar kran-nya…ups…panas banget…saking panasnya udara kali ya….kami pun cuek berwudhu di sana. Malamnya, menjelang isya saya batal. Saya keluar kamar menuju si kran-kran itu. Betapa amat kagetnya saya, melihat seorang Afrika, pelayan di maktab kami, sedang mengisi tempat air panas yang biasa kami gunakan untuk menyeduh teh atau kopi atau menyeduh mie, dari kran ituh !!!! Untuk meyakinkan diri, saya pun bertanya pada dia: “is it a hot water?” …”yes” jawabnya….Ya ampuuuun….Jadi tadi siang saya sama temen wudhu pake air mendidih !!!! haha….gak nyangka punya bakat debus ginih 😉
Kebersamaan kami yang cukup lama, membuat saya dan teman-teman serombongan memiliki ikatan pertemanan yang cukup kuat antar kamar. Misalnya kami memiliki nama “grup” kamar. Nama grup kamar saya adalah “manis manja” haha. Nama grup suami kami adalah grup “modus” kkkkkk (lucu banget sejarah nama grup ini). Yang paling tenar di kelompok kami adalah grup beberapa orang ibu-ibu senior single (suami mereka rata2 sudah wafat) yang super kompak, bernama grup “bringka” singkatannya adalah… bring ka ditu, bring ka dieu hahaha…. Maklum, kalau kami yang berangkat bersama pasangan kemana-mana selalu berdua, mah grup ini kemana-mana selalu ngabring bersama. Baik saat thawaf di ka’bah maupun thawaf di beragam pasar Mekah hehe….
Yups, kalau dinikmati dan disyukuri, kita bisa asik-asik aja…misalnya, suka ada pembagian permen. Oleh salah seorang teman kami, permen-permen itu “disawerkan” dan kami pun pada rebutan untuk mendapatkannya, sambil ketawa-ketiwi. Hadeeeuuuh…ibu-ibu hajjah teh meni carentil…mumpung gak ada yang tau cenah…pan di tanah air mah nanti harus jaim haha….

Recent Comments