38. I Miss U Already

Hari selasa jam 6 pagi kami dijadwalkan untuk berangkat ke Madinah. Senin malam bada isya, kami akan berthawaf wada.

Rasa “sedih” akan berpisah dengan ka’bah, dengan masjidil harom, mulai menjalar diantara kami sejak beberapa hari lalu. Rasa tak ingin berpisah ini mengalahkan rasa rindu pada tanah air, pada keluarga dan anak-anak yang kami tinggalkan.

Siapapun diantara kami tak ingin kehilangan momen-momen terakhir ini. Yang kurang sehat pun memaksakan diri ke Harom. Yang sehat dan kuat, bahkan beritikaf.

Kami belum berpisah dengan masjid yang paling Allah cintai di muka bumi ini,  tapi kami sudah rindu ingin kembali. Tidak hanya memandang ka’bah yang dijanjikan Allah 20 rahmat dari 100 rahmat yang Ia turunkan di masjidil harom…Buat saya sendiri, yang akan paling membuat kangen adalah suara imam yang begitu agung, yang kadang terisak membaca ayat-ayat suci al qur’an, dan tengadah-tengadah tangan  diiringi tangisan dari beragam wajah…wajah amerika-eropa dengan baju-baju yang casual, wajah-wajah cina dengan kerudungnya yang khas, “seuprit” dan menerawang…wajah-wajah afrika dengan kaki-kaki yang telanjang, wajah india-bangladesh dengan pakaiannya yang amat sederhana, wajah-wajah wanita “berbungkus” kain hitam…wajah-wajah saudara-saudara seindonedia… Wajah-wajah beraneka ragam, yang akan kita temui di padang mahsyar nanti…

Ya Allah, undanglah kami kembali untuk mengobati kerinduan ini… Amiiin..amiiin..ya robbal alamiiin..
Menjelang subuh, ahad 27 nov

37. Harus Sebelum Jam 10

Seperti biasa, semalam kami ke Al-Harom jam 2. Dua amalan yang baru kami ketahui saat di sini adalah shalat syuruq dan shalat dhuha di rukun yamani.

Kata Pak Ustadz, seseorang yang shalat subuh berjamaah, lalu dia duduk di tempat tersebut, berdzikir sampai terbit fajar dan sholat dua rakaat, maka pahalanya seperti haji dan umroh, sempurna sempurna sempurna….“Barang siapa menengakkan sholat Shubuh berjamaah di masjid, lalu dia duduk berdzikir (tadarussan, halaqoh ilmu, diskusi dan sebagainya) sampai matahari terbit, kemudian menegakkan sholat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umrah “sempurna” (HR. At-Tirmidzi).

Dan keutamaan ini tak hanya berlaku di harom aja, tapi di rumah kita… Asal syaratnya; subuh berjamaah, lalu duduk melakukan amalan baik di tempat tersebut sampai terbit fajar terpenuhi. Haduuuuh…. Bener kata pak ustadz. Kalau kita kurang ilmu, pasti kurang amal. Tapi better late than never lah…alhamdulillah bisa tau ilmu hal ini… Lumayan… Bisa diagendakan haji dan umroh tiap minggu di rumah nanti 😉

Saya juga baru tau kalau shalat dhuha itu, bukan cuman dua rokaat … Hadeuuuh….udah 34 tahun baru tau kalau hadits yang shohihnya, shalat dhuha itu 8 rakaat. Tiap dua rakaat salam. Dan, pak ustadz memperkenalkan satu amalan yang menggiurkan, yang hanya bisa dilakukan di harom: shalat dhuha di rukun yamani, satu salam satu permintaan. Allah pasti akan kabulkan. Si jin aladdin pun kalah hebat bukan? Dia kan cuman mengabulkan 3 permintaan haha….

Riwayat yang mendasari amalan ini adalah :

Dalam salah satu riwayat, Nabi saw pernah bersabda, “setiap aku melewati Rukun Yamani tampak ada Malaikat yang mengucapkan kalimat aamiin… aamiin…, maka setiap melewatinya bacalah doa; Allahhumma Rabbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqina Adzaaban Naar”. (kalimat aamiin kalau diterjemahkan berarti: ya Allah kabulkanlah doa itu). 
eh, bukan deng….hehe…ini riwayat yang mendasarinya :

Seperti yang diceritakan dalam kitab Al-Jami’ Al-Lathif, diriwayatkan oleh Amir bin Syaraahil Al-Sya’bi; aku membuktikan suatu keajaiban, yaitu pada suatu hari aku dan Abdullah bin Ummar dan Abdullah bin Zubair dan Mus’ab bin Zubair dan Abdul Malik bin Marwan sedang duduk bercakap-cakap di ruang terbuka dekat ka’bah. 

Kemudian disepakati, sebelum bubaran kita satu persatu harus berdoa di Rukun Yamani. Abdullah bin Zubair kita tunjuk sebagai orang yang pertama, lalu ia berdiri dengan memegang Rukun Yamani berdoa, “ya Allah, aku mohon kepada-mu agar dapat menguasai seluruh wilayah hijaz sebagai khalifah sebelum aku meninggal dunia”. Kemudian ganti Mus’ab bin Zubair, “ya Allah, aku mohon kepada-mu agar dapat menguasai Iraq dan mengawini Sakinah binti Al-Husain”. 
Kemudian ganti Abdul Malik bin Marwan, “ya Allah, aku mohon kepada-mu agar aku dapat menguasai dunia timur dan dunia barat dan tidak ada yang berani melawan kecuali kau serahkan kepadaku batok kepalanya”. Kemudian ganti Abdullah bin Ummar, “ya Allah, aku mohon kepada-mu agar jangan kau matikan aku sebelum kau wajibkan aku masuk surga”. 
Sungguh aku buktikan dengan mataku sendiri bahwa mereka telah benar-benar mendapatkan apa yang mereka minta.

Nah, bada dhuha tadi pagi, kami langsung thawaf. Tanya dong thawafnya di mana… Di zamzam tower yang ada di pelataran Harom…haha… Perut sudah memainkan musik keroncongannya. Satu paket kentang+ayam n burger KFC seharga 23 real, satu gelas kopi seharga 4 rael, satu gelas teh manis seharga 2 real dan satu cup buah potong seharga 10 real menamani brunch kami berdua (breakfast+lunch kkkkk).

Sayangnya, kami terlalu betah menikmati brunch kami. Jam 10 kami menuju Harom, hadeuuuuuh…udah padet uy…maklum, ini hari jumat. Jutaan orang, baik laki-laki maupun perempuan tak ingin melewatkan shalat jumat di Harom. Para “tentara” sudah berjaga-jaga di depan pintu yang sudah tidak boleh dimasuki lagi. Bersama arus manusia yang beragam, kami mencari-cari tempat…sana sini sana sini…akhirnya alhmd ada juga tempat nyempil. Mas ga tau dimana…

Sebenernya saya paling ga suka dateng ke Harom mepet-mepet. Situasi gak jelas nyari tempat, diusir-usir asykar saat sudah duduk nyaman, atau ditolak-tolak orang saat minta izin nyempil, atau ada orang yang tiba-tiba nyempil tanpa izin meskipun space tidak memungkinkan, atau liat orang berdebat, berantem rebutan tempat …. Itu…. Sangat tidak menyennagkan.

Jadi, kalau nanti teman-teman  mau ikutan jumatan diHharom, harus sudah duduk manis sebelum jam 10, di tempat yang dapat dipastikan bahwa itu tempat perempuan….jangan lupa untuk  puas-puasin pipis, jangan banyak minum dan untuk emergency, siapkan air dalam botol in case kita batal… Sehingga bisa wudhu minimalis di tempat kita duduk…

Last Jumat @harom, 25 oktober 2013