Buku Plus Plus

Salah satu tantangan utama ibu bekerja P4 seperti saya adalah, memanfaatkan seuprit waktu setiap harinya untuk aktivitas yang high quality. (Note : P4= Pergi Pagi Pulang Petang). Bayangkan … kalau kita di rumah, 10 jam yang kita lewatkan untuk aktifitas di luar rumah, bisa kita pake stimulasi segala macem tuh … sementara untuk ibu bekerja, paling waktu yang dimiliki untuk bermain bersama anak PUREnya 1-2 jam-an lah…

Salah satu moment harian untuk “menebus” 10 jam yang saya lewatkan bersama anak-anak adalah, membaca buku sebelum tidur. Tentu “sebelum tidur” ini bukan dalam artian harfiah. Biasanya saya mengajak anak-anak terutama si TK B Teteh Hana dan si “mau Playgroup” Azzam mulai naik tempat tidur J-2. Dua jam sebelum jam tidur mereka. Bukan apa-apa sih, soalnya setelah seharian beraktivitas, rebahan meluruskan punggung adalah hal ynag sangat saya rindukan hehe… Stimulasi motorik jatahnya Sabtu dan Minggu 😉

Dan “buku” yang dibacakan pada ritual sebelum tidur, bukan buku biasa. Namun Buku Plus Plus. Karena sayah bukan ibu yang kreatif, maka segala macam buku, terutama buku yang “tiga dimensi” menjadi penting dan ada di rumah saya. Buku suara, buku pop up, buku dengan beragam tekstur, bantal buku, buku kain, buku puzzle, buku yang ada boneka jari-nya, dan beragam jenis buku lainnya. Nanti saya ceritain satu-satu ya…

Di tulisan ini saya mau ceritain satu buku yang akhir-akhir ini jadi favorit si bungsu 3 tahun Azzam. Meskipun jatah baca bukunya cuman 2 (jadinya 4 karena 2×2 sama Hana 😉 … dia cuman mau dibacain satu buku. Tapi 4 kali haha…. Meskipun “cape deeeeeh” baca buku yang sama empat kali berturut-turut, tapi saya seneng banget saat anak-anak menikmati, dan emosinya larut dalam satu buku.

Saya masih inget, buku kesukaan si sulung Kaka Azka adalah “Pak Badru Kebingungan”. Buku kesukaan Mas Umar, adalah ….”atlas dunia” haha….. ciyuss… awalnya saya kaget waktu dia saya minta bawa buku yang mau dibacain. Dia bawa atlas. Tapi dia menikmati banget waktu saya tunjukkan … ‘ini amerika, ini eropa, ini australia, ini jawa, ini surabaya”. Tamat petanya, masuklah ke bagian favoritnya: bendera-bendera negara. Ini jepang, ini korea, ini italia….itulah “buku bacaan yang ia nikmati”.

Hana, buku kesukaannya adalah segala macam koleksi buku Princess Islami. Princess Rahima, Adila, Karima, Aziza, dll dll. Nah, si bungsu Azzam baru dua minggu ini-sejak dia ulang tahun ke-3,  bisa “anteng” dibacain satu buku plus punya buku favorit.  Buku favoritnya bcovererjudul “Tiga Babi Kecil”, sebuah cerita terkenal dari barat sono, yang diterjemahkan oleh Erlangga for Kids. Sebenarnya saya punya semua serinya, termasuk Goldilocks dan Tiga Beruang yang fenomenal itu. Tapi saya lupa simpennya dimana hehe….

Saya akan cerita plus plus nya buku itu ya…

(1) Buku ini mengajarkan konsep kuat-rapuh. Memang konsep perbandingan lebih banyak diajarkan di buku Goldilocks. Tapi persamaannya dengan buku Goldilocks adalah, konsep itu diajarkan melalui cerita yang keren banggetssssss !!!

(2) Pas dibeli, di buku ini ada 50 stiker. 15 diantaranya adalah stiker bebek. Stiker bebek itu harus ditempel di setiap halaman, di gambar bebek yang “bersembunyi” diantara gambar lainnya. Ada dua aspek perkembangan anak yang terstimulasi disini. Motorik halus (melepas dan menempel stiker) dan ketajaman persepsi visual; tepatnya visual figure-ground discrimination (menemukan bebek yang “bersembunyi”). Yakinlah, anak usia 2-5 tahun, sangat suka dengan jenis buku seperti ini ! Jadi, pengalaman pertama bagi anak dibacakan buku ini, akan sangat menyenangkan. Kalau saya, setelah stiker bebeknya habis pas baca pertama kali, membaca kedua kali dan seterusnya tetap pake pola itu namun anak diminta menemukan gambar lain yang “tersembunyi”. Dalam buku ini, di setiap halaman selalu ada tikus dan serigala jahat yang bersembunyi. Percaya atau tidak, berhasil menemukan serigala jahat di tiap halaman merupakan hal yang mengasyikkan dan “membanggakan” buat anak 3 tahun !

babi1(3) Selain stiker bebek, di dalam buku ini pada bagian bacaannya ada kata yang disertai gambar. Gambar itu, stickernya harus ditempel. Aspek apa yang terstimulasi dalam kegiatan mencari stiker yang sesuai gambar ini? aspek persepsi visual juga , yaitu mencari perbedaan bentuk plus motorik halus tentunya (visual form discrimination).

(4) Bagaimana setelah semua stiker habis? pada saat kita membacakan, pada bagian kata yang ada gambarnya, tunjuk gambarnya. Biarkan anak yang menyebutkan katanya. Ini menstimulasi apa? working memory. Anak akan terus “alert” saat menikmati bacaan. Sekilas mengenai working memory….dulu jaman saya kuliah 18 tahun lalu, dalam proses mengingat teorinya mengatakan bahwa berdasarkan jenis dan kapasitasnya, memory itu ada 3 : sensory memory, short term memory, dan long term memory. Saat saya mulai ngajar 10 tahun lalu, muncul istilah working memory. Bahwa “short term memory” yang tadinya kita pikir pasif, ternyata tidak. saat kita mengingat, kita pun aktif mengolah. Intinya dan sederhananya mungkin begitu. Anak harus alert untuk mengingat dan menyebutkan gambar dalam bagian cerita itu. Apa gunanya working memory? oh, banyak banggets….banyak sekali aktivitas akademik anak yang menggunakan kemampuan working memory. Membaca dan berhitung adalah dua diantaranya. Coba perhatikan anak yang lagi belajar baca dengan mengeja. Misalnya dia mengeja BE-CA. be-e, be. ce-a, ca. PAs dia baca “ca”, dia lupa lagi “be” nya. Jadi ulang lagi. Nah, itu artinya working memorynya belum kuat. Saat mengeja “ca”, ia juga harusnya tetap mengingat si “be”. Begitu lah kira-kira….Saat anak sudah bisa mengucap dengan jelas, anak bisa diajak aktivitas ini. Mulai usia 2 tahun, anak udah bisa banget.

babi2(5) Nah, ini dia bagian klimaks yang ditunggu-tunggu Hana dan Azzam saat dibacakan buku ini. Ada bagian cerita si serigala jahat meniup rumah babi pertama yang terbuat dari jerami, rumah babi kedua yang terbuat dari ranting, dan rumah babi ketiga yang terbuat dari batu bata. Di bagian ini, saya akan meniup mereka….jadi di halaman ini Azzam udah siap-siap nutup wajahnya dan lalu teriak “tolong..tolong….ada ujan acay ibu!!” haha…..tapi kalau saya berenti dia teriak lagi ” lagi bu…hujan acaynya….lagi….”

Dan begitu sampai halaman terakhir lalu saya menyudahi dengan kalimat “aya si tata sareng si mamat”….Azzam pun akan teriak “bacain dari awal lagi…bacain dari awal lagi…” Nah, disitu saya merasa senang sambil ngantuk kkkk

Selamat menikmati kebersamaan dengan buah hati kita….ada tak terhingga caranya. Buku yang wokeh, akan sangat membantu kita. Percayalah, tak hanya mereka yang terhibur. Kita pun. Mari kita nikmati.

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: