Satu tahun empat bulan, naskah buku yang telah diedit oleh penerbit, tak ada progressnya. Meskipun telah berpuluh kali saya baca ulang, saya edit ulang, namun niat menerbitkan buku ini untuk publik, maju mundur. Padahal izin untuk menerbitkan buku ini dari anak-anak saya juga sudah saya kantongi. Maklum, karena buku ini berisi kisah anak-anak saya, maka saya meminta si sulung dan adiknya untuk membacanya dan saya minta izin untuk mempublish nya.
Saya berusaha “menggugat niat”. Apa sih sebenarnya tujuan saya mempublish sejumlah tulisan parenting dalam blog ini, menjadi sebuah buku? mencari “eksistensi”kah? mencari “ketenaran” kah? atau apa? Barulah akhir bulan lalu, ketetapan hati itu muncul.
Buku ini, berisi sejumlah tulisan saya di blog fitriariyanti.com. yang bertema parenting. Niat awal menulis di blog adalah untuk berbagi pengalaman dan kenangan dalam proses pengasuhan anak-anak saya. Cita-citanya sih nanti pas anak-anak saya menikah, saya akan berikan pada masing-masing sebagai kado pernikahan. Tapi kemudian tanggapan terhadap tulisan-tulisan “curhat” itu sangat positif. Saya sering terkaget-kaget ketika buka dashboard blog ini, ada beberapa tulisan yang dalam satu hari dibaca ribuan orang. Dari umpan balik yang disampaikan pembaca, tahulah saya bahwa hal-hal yang saya alami, ternyata dialami juga oleh banyak ibu yang lain. Dan bahwa pengetahuan psikologi yang saya gunakan untuk memandang dan memandu atau menjadi bahan refleksi dan koreksi perilaku parenting saya, yang menurut saya “biasa” aja, ternyata memberi pengetahuan dan sudut pandang baru untuk para ibu.
Banyak sekali orang yang terjun di dunia parenting. Dengan beragam sudut pandang dan gaya serta programnya. Yups, karena jumlah “orangtua” itu, memang banyak sekali. Namun dari sekian banyak itu, saya melihat belum banyak kajian parenting yang melihat perspektif dari seorang ibu. Bahwa seorang ibu itu, adalah seseorang manusia yang punya “dunia” pribadi yang khas. Dia punya pengalaman masa lalu, dia punya value pribadi tertentu, dia punya kecemasan tertentu, ketakuta tertentu, konflik tertentu, yang semuanya itu akan mewarnai bagaimana ia berperilaku pada anak-anaknya.
Teknik-teknik pengasuhan, tips and trik, sudah banyak yang mengemukakan. Saya ingin melengkapi apa yang diupayakan oleh teman-teman yang bergerak di bidang parenting dengan penghayatan dari sepuluh tahun berprofesi sebagai psikolog plus menjadi ibu dari 4 anak berusia 12,9,6 dan 3 tahun; bahwa persoalan seorang ibu itu, pada dasarnya berputar di area yang sama . Mau dikotak-kotakkan dalam kotak apapun – sosial ekonomi, desa kota, tingkat pendidikan, bekerja tidak bekerja, persoalan seorang ibu dalam pengasuhan anaknya, bergerak di seputar itu-itu juga. Hanya bentuk yang terlihat dari luarnya yang berbeda. Tips and trik, diketahui. Apalagi sekarang jaman infografis yang lucu-lucu. Namun tampaknya ada faktor lain yang harus melengkapi agar ibu punya “kekuatan” untuk melaksanakan tips and trik parenting tersebut.
Sejumlah tulisan saya mengenai pengalaman, pergumulan batin dan pengetahuan psikologi yang sederhana itulah yang coba disusun secara lebih sistematis dalam 3 sub bab besar:
1. Penghayatan peran dan cinta tak bersyarat kepada anak. Ini penting karena kita akan melalui banyak peristiwa yang menguras emosi. Ada kecemasan yang secemas-cemasnya sampai lelah selelah-lelahnya. Anak-anak kita, tak selalu mengalami hal yang “baik”. Mereka tak selalu menjadi “anak baik”. Situasi yang mengepung kita, juga tak selamanya “baik”. Nah, pada saat itulah penghayatan akan perasaan dan posisi kita dalam perjalanan panjang proses pengasuhan diperlukan. Sebab hal itu akan memberikan kekuatan untuk mengembalikan kita pada posisi yang seharusnya. Dengan begitu, tindakan dan langkah yang diambil pun akan kita sadari sepenuhnya.
2. Pengetahuan dan keterampilan mendidik anak. Pengasuhan anak tidak bisa hanya mengandalkan sabar dan ikhlas. Kesabaran dan keikhlasan itu, harus dioperasionalisasikan. Minimal, ada tiga pengetahuan penting yang harus dimiliki seorang ibu. Pertama, pengetahuan tentang prinsip-prinsip pengasuhan. Kedua, pengetahuan mengenai permasalahan unik dalam setiap tahap perkembangan anak. Dan yang ketiga, pengetahuan tentang prinsip pengasuhan dengan masalah-masalah baru yang kita alami di zaman ini. Pengetahuan itu akan membuat kita tidak gamang dan memiliki keyakinan diri.
3. Last but not least; seperti keimanan, semangat dan penghayatan kita untuk memberikan pengasuhan yang terbaik pada anak, ada naik dan turunnya. Sebagai, ibu, kita juga bukan makhluk sempurna. Pada saat itulah, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari lingkungan. Kita tidak harus merasa sendirian. Dua pihak yang sangat potensial “menemani” kita dalam perjuangan mendidik anak-anak adalah, suami kita dan guru-guru anak-anak kita.
Buku ini sifatnya “ringan dan lucu” ; bukan buku parenting yang “berat dan berbobot”. Niatnya satu: saya ingin “menemani” para ibu. Dengan beragam kondisi, dengan beragam pilihan hidupnya, dengan beragam kepribadiannya, dengan beragam masa lalunya. Apapun sebutan anak-anak kita untuk kita: ibu, ummi, mama, mami, ambu, bunda, mom, mimi, ande… kita bukan emak biasa kalau kita terus belajar, berrefleksi, berlatih, berdoa, belajar lagi, berrefleksi lagi, berlatih terus, berdoa terus. Mari kita berbagi dan saling menguatkan.
Semoga seperti kata Pidi BAiq, Imam Besar The Panasdalam yang memberikan endorsement untuk buku ini, buku ini menjadi: Buku yang seru untuk menjalin keluarga.
Yang berminat Pre Order,
Berlaku sampai dengan tgl. 7 Desember 2015
Diskon 15% (Harga Buku Rp. 69.000,-, menjadi Rp. 58.650,-)
Mendapatkan tanda tangan basah Penulis
Caranya: mengisi form pendaftaran di link berikut ini: https://docs.google.com/forms/d/1x-3wxAJ99a6ZtjQjgJiNwNIKN119kulybLe98Joxtyg/viewform?usp=form_confirm
Kami akan menkonfirmasi pendaftaran teman-teman dan memberikan informasi harga+ongkirnya.
Nov 14, 2015 @ 17:39:03
Mbaaaa..aku dulu hampiiiir bikin blog dgn judul bukan emak biasa 🙂
Nov 15, 2015 @ 03:17:48
Waaah…berarti harus beli tuh bukunya …hehe 😉
Mar 23, 2016 @ 09:18:26
assalamualaikum selamat pagi mba Fitri. saya Novia, Januari lalu saya telah memesan buku BEB lewat link di atas dan telah mendapat konfirmasi bahwa buku akan dikirim akhir Januari. Sayangnya, sampai sekarang bukunya belum sampai ke alamat saya. Mohon tanggapannya. terima kasih mba 🙂
Mar 31, 2016 @ 16:26:27
Dear Novia, saya cek pesanannya belum masuk. KAlau tidak keberatan, kita bisa berkomunikasi disini. MOhon tuliskan alamat kirim untuk di cek ongkirnya. terima kasih.
Apr 28, 2016 @ 14:05:49
assalammu’alaikum, mbak fit sy masih bisa pesan bukunya ga?
May 10, 2016 @ 09:33:15
bisa. mohon sampaikan alamat kirim dan no kontaknya
Sep 05, 2016 @ 09:44:58
Selamat Pagi Mba Fitri, saya mau beli bukunya 2, masih bisa? saya di shanti.artha@gmail.com
Terima kasih