Suami irit komen… tenggelamkan (?)

Cengar-cengir sendiri kalau liat meme-meme kreatif rekan-rekan sebangsa dan se-tanah air. Gak apdet sedikit, pasti gak ngerti memahami meme-meme yang cepet bener beredar dan masa tayangnya. Salah satu yang kemarin ngehits di time line pesbuk adalah gambar bu Susi dengan kata-kata “bla…bla…bla…, tenggelamkan”. Bla..bla..bla… nya perilaku suami/istri.

Saya mau ceritain sesuatu terkait itu… Beberapa minggu lalu, saya mengirim whats app panjang kali lebar ke si abah yang sudah 3 hari bertugas di luar kota. Panjang, karena yang mau saya sampaikan tergolong isu yang sensitif buat saya dan akan berdampak pada keputusan besar yang akan saya ambil. Kalau diitung …mungkin 400an kata lah wa yang saya kirim pada si abah…..dan jawabannya: 4 kata sajah. “aku akan selalu mendukungmu”.

Haha….saya langsung ngakak baca jawaban si abah. Ngakak dengan tulus. Ciyus… teringat bahwa 1,5 bulan lagi, kami akan berulangtahun pernikahan yang ke-14. Teringat pula bahwa kalau pesan itu saya terima 10 tahun lalu, pasti saya langsung berurai air mata. Pasti saya akan merasa dan lalu menuduh mas tidak perhatian, tidak menghargai perasaan saya….bla…bla..bla..bli..bli…bli…. saya nyengir karena kalau jawaban itu saya terima 10 tahun yang lalu, pasti saya ngajak berantem bukan mengenai konten nya, namun mengenai “cara” mas memberikan tanggapan, yang lalu saya simpulkan bahwa “cara” tersebut bermakna sesuatu terhadap “konten”.

Ya, beberapa menit setelah membaca jawaban wa itu, saya masih tetap tersenyum. Membayangkan bagaimana reaksi saya dulu dan sekarang, pada satu peristiwa yang sama. Yang jelas, berubah. Apa yang mengubahnya? waktu-kah? Bukan. Waktu tak akan mengubah apapun selama kita tak belajar.

Sikap dan perasaan saya berubah, karena saya belajar mengenal mas. Dan karena mengenalnya, maka 4 kata yang ia tuliskan sebagai respons dari 400 kata yang saya tuliskan, saya percayai sepenuhnya. 100 persen.

Si abah lupa hari ulang tahun saya, lupa ulang tahun pernikahan, lupa bawain pesanan yang saya wanti-wanti, tak lagi membuat saya marah. Saya tahu, itu bukan karena mas tak cinta pada saya. Saya tahu itu setelah mengenalnya selama 14 tahun. Lupa bawa ini itu, lupa ngembaliin kartu antrian, kartu parkir, bahkan kartu hotel. Sampai pernah juga lupa bawa tas waktu mau ngajar. Nah, kalau orang yang gak pernah inget hari ulang tahunnya sendiri lupa hari ulang tahun istrinya, apakah artinya ia tak cinta pada istrinya?

Tulisan ini saya persembahkan untuk adik-adik saya, heuseusnya yang usia pernikahannya masih di bawah 5 tahun. Konon, sedang terombang-ambing beragam masalah adaptasi, yang kalau tak lulus, bisa mudah sekali berpisah. Apalagi katanya kalau si perempuan adalah jenis yang “mandiri” baik secara finansial maupun psikologis, konon katanya mempermudah lepasnya ikatan pernikahan.

Ada seribu satu masalah yang akan muncul dalam pernikahan. Sejumlah tertentu dari masalah itu, muncul dari perbedaan antara kita dan pasangan. Dan secara instinktif, kita akan cenderung menilai pasangan kita,menggunakan kacamata kita. Kalau saya mencintainya, saya akan memberikan kado ulang tahun istimewa. Saat pasangan saya tidak memberikan kado ulang tahun istimewa, maka dia tidak mencintai saya. Itu adalah silogisme yang biasanya terjadi. Dan itu wajar. Bagian dari proses mengenal dan mencintai.

Kalau pada saat-saat itu kita merasa sedih, menangis, bahkan terlintas untuk berpisah, wajar. Nikmati saja, namun jangan ikuti perasaan. Jenis permasalahan yang muncul dari perbedaan “cara” dengan pasangan, tergolong permasalahan yang harus kita anggap kecil. Selama pasangan kita masih berada dalam koridor agama yang baik, tidak pernah memukul, tidak menghinakan kita di depan orang lain, kalau ada hal-hal yang disebabkan oleh “karakteristik pribadinya yang khas”, bertahan saja. Tidak semua laki-laki bisa menulis puisi seromantis Rangga. Bahkan kalau mau jujur, suami tipe pujangga itu kayaknya minoritas deh. Coba aja survey…berapa persen suami yang suka bawain bunga, coklat, kirimin puisi…..

Energi kita, daripada diarahkan untuk memaksa pasangan kita menunjukkan cintanya dengan bahasa kita, lebih baik diarahkan untuk mengenali bahasa cinta-nya yang khas. Sesuatu yang bisa meneguhkan keyakinan kita bahwa kita berarti bagi dia. Kalau sudah ketemu, simpan saja dalam hati, gak usah dilaporkan di status hehe….

Kalau kita sudah dipertemukan dengan seseorang dalam ikatan pernikahan olehNya, salah satu cara kita bersyukur adalah mempertahankan ikatan ini. Dengan memilah mana masalah prinsip dan mana masalah tidak prinsip. Kalau masih banyak kebaikan yang kita dapat dari pasangan kita, maka bertahan dalam tahun-tahun pertama yang penuh gelombang, akan membawa kita pada perjalanan indah yang menenangkan di tahun-tahun selanjutnya. Saat itu, saat kita bisa mentertawakan kekurangan pasangan, dan mentertawakan reaksi kita terhadap kekurangan pasangan.

Jangan mudah terpikir untuk mengurai ikatan pernikahan. Saya sering menangkap, kerinduan terhadap pasangan yang berada di samping kita, adalah salah satu kerinduan yang seringkali terasa begitu menusuk. Mungkin itu yang dinamakan fitrah.

Aaiah  S[α̲̅]y[α̅Jadi, kalau suami  kita irit komen, seperti kata seorang teman…..tenggelamkan dalam lautan cinta haha…

 

 

 

 

3 Comments (+add yours?)

  1. Ummu Fayala
    May 02, 2016 @ 08:01:34

    Menarik mba…
    In progress, baru 4 thn…
    Mirip sekali dg kami, mhn doanya smg kami bs istiqomah menjalani semua dg ikhlas…

  2. gita
    May 09, 2016 @ 15:13:35

    hallo mba fitri, salam kena.
    kalau mau sharing by email atau ketemu boleh gak ya?
    mau sharing mengenai rumah tangga.
    besar harapannya dibolehin 😊
    makasi banyak

  3. Pinkan Margaretha Indira Koraag-Bolang
    May 20, 2016 @ 19:20:50

    Suka ulasan ini … dan setuju…semoga makin banyak pernikahan yg bisa bertahan, terinspirasi dr tulisan ini ya Fitri..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: