Mencari Ramadhan

Sejak dikenalkan pada kita  pertama kali dahulu, kita sudah mengenal Ramadhan  sebagai bulan suci. Bulan mulia. Bulan penuh rahmat. Bulan penuh ampunan. Di bulan ini, hanya di bulan ini saja, Dia Sang Maha menjanjikan ampunannya, ketaqwaan bagi ynag sungguh-sungguh menjalani prosesnya, dan malam yang lebih mulia dari 1000 bulan.

Dan kini, Ramadhan, tengah kita nikmati. Bulan penuh rahmat itu, bulan penuh ampunan itu, bulan yang didalamnya ada malam yang lebih mulia dari 1000 bulan itu, tengah kita jalani.

Pertanyaannya adalah, terasa-kah oleh kita aura rahmat, kemuliaan dan ampunan itu?

Kalau kita tak merasakannya, kalau aura di sekitar kita masih sama dengan aura 11 bulan yang lainnya, maka mungkin kita berada di tempat yang salah. Itu artinya, kita harus bergerak. Mencarinya. Mencari ramadhan. Mencari aura kekhusyukan, aura pencarian rahmat, ampunan dan kemuliaan dari Sang Maha.

Mari kita mulai mencarinya.

Jangan…jangan mencari di dunia maya. Dunia itu terlalu riuh rendah dan penuh hiruk pikuk. Di dunia maya, Ramadhan terkadang tereduksi menjadi sederetan menu berbuka puasa semata. Di dunia maya, Ramadhan seringkali ternodai dengan silang pendapat adu debat dan share hoax mengenai beragam isue yang seperti terkait Ramadhan namun sebenarnya tak esensial.

Kalau kita tak menemukan keskhusyukan ramadhan di dunia maya, kalau kita tak menemukan aura rahmat, ampunan dan kemuliaannya di dunia maya, jangan diam di situ. Bergegas pergi, kita lanjutkan pencarian kita.

Kini, kita tengok dunia nyata. Dunia nyata yang mana?  bioskop? aura Ramadhan sulit  terasa disana. Ya, menit dan jam memang terasa berlalu dengan cepat. Namun disana, sangat jarang terlihat  Qur’an yang terpegang ditangan. Hampir seluruhnya memegang gadget. Aura rahmat, ampunan dan kemuliaan Ramadhan akan sulit kita temukan di sini. Lalu dimana lagi? di mall? sulit juga menemukannya. Ramadhan seringkali tereduksi menjadi hanya semangat untuk merayakan hari kemenangan dengan beragam baju warna-warni yang meriah, serta makanan sesajian yang baraneka macam.

Hari ini sudah separuh ramadhan. Jika kita belum mememukan kekhusyukan ramadhan di hati kita, maka … ini saatnya kita palingkan wajah kita ke mesjid-mesjid. Dengarkan adzan yang mengumpulkna orang-orang untuk mengingatNya, dengarkan suara lantunan para imam menyuarakan firmanNya, dengarkan suara bak dengung lebah sehabis sholat, keluar dari mulut-mulut para pembaca Al Qur’an. Belalakkan mata kita untuk melihat wajah-wajah khusyuk berdoa, menengadahkan tangan…. Rasakan ke-iri-an yang membuncah dalam hati kita ketika menjelang berbuka, banyak  orang membagi-bagikan makanan miliknya bagi yang akan berbuka, berharap keberkahan Ramadhan.

Di rumahNya, di mesjid, akan selalu kita temuka Ramadhan…yang mungkin sudah memudar di dunia lainnya.

Kalau memungkinkan, bawa anak-anak kita kesana. Buat apa? Ah, namanya anak-anak…entah di lapangan atau di masjid, kelakukannya sama saja. Berlarian…berkejaran…mengerubungi kucing yang melintas. Tak apa. Di mesjid, mereka “tak hanya” berlarian. Tapi mereka sambil mendengar suara lebah lantunan ayat suci itu. Mereka bermain, sambil melihat wajah-wajah khusyuk, wajah tengadah dengan mata berkaca atau terisak;  mereka akan merekamnya. Dan suatu hari, rekaman itu semoga menjadi magnet yang kuat. Yang membuat mereka, dimanapun mereka berada, menjadi apapun mereka, hati mereka  selalu tertaut ke masjid.

Buat apa kita mencari Ramadhan? Hai teman…pernahkan mendengar lirik lagu Bimbo: “Setiap habis Ramadhan/Rindu hamba tak pernah menghilang/Mohon tambah umur setahun lagi/Berilah hamba kesempatan”. Atau lirik lagu Maher Zain : “Ramadhan, Ramadhan…Ramadhan di hati…Ramadhan, Ramadhan…Ku mohon usah pergi”.

Dalam bait-bait itu, ada kerinduan yang sangat terhadap satu bulan yang hanya kita temui setahun sekali itu. Kerinduan yang akan membuat kita khusyuk memohon padaNya agar disampaikan lagi pada bulan suci ini, tahun depan.

Apa yang lebih nikmat dari hati yang khusyuk sungguh-sungguh menginginkan sesuatu dalam doa kita? Itulah jawabannya mengapa kita harus mencari Ramadhan, menemukannya, menikmatinya dengan seluruh indra yang kita punya.

Semoga tahun inidp-bbm-ramadhan-bergerak, kita menemukan Ramadhan, menikmatinya, meraup rahmatdan keberkahanNya, dan lalu merindukannya. Dengan sepenuh hati.

 

sumber gambar : http://dpbbm.co/dp-bbm-puasa-ramadhan.html

2 Comments (+add yours?)

  1. Sekar
    Jun 23, 2016 @ 01:25:12

    semoga ramadhan kita berkah ya mbak 🙂

  2. bukanbocahbiasa
    Jun 28, 2016 @ 09:30:22

    Ya Allah… mbrebes mili aku bacanya mbak. SYahdu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: